Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah gencar-gencarnya mencari posisi atau jabatan yang bakal diisi di jajarannya. Salah satu nama yang muncul yaitu Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.
Namun, wacana penunjukan Ahok pastinya menjadi pro dan kontra. Bahkan, serikat Pekerja Pertamina melayangkan ketidakinginan Ahok menjabat sebagai salah satu petinggi BUMN.
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman mengatakan, Tim Penilaian Akhir (TPA) Telah sesuai dengan Perpres. Apalagi di dalam TPA Telah mencangkup semua unsur.
"Di dalam TPA ada Presiden, Wakil, kemudian Mensesneg, sekretaris Pak Seskab, menteri terkait dan juga badan kepegawaian. Praktis masukan dr semua pihak, termasuk menteri terkait," ujarnya.
Namun, dirinya nggak dapat merinci bagaimana jawaban buat penolakan para serikat pekerja. Intinya semua nantinya di tangan Menteri BUMN.
"Terkait nama orang, mengenai tugas, fungsi dan lain-lain, semuanya diserahkan ke Pak Erick Thohir selaku menteri BUMN," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah gencar-gencarnya mencari posisi atau jabatan yang bakal diisi di jajarannya. Belum jelas posisi atau jabatan apa yang dicari oleh Erick Thohir ini.
Oleh sebab itu munculah nama-nama menarik guna mengisi posisi penting di BUMN. Salah satunya yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diisukan bakal mengisi jabatan di salah satu BUMN.
Ahok yang saat ini meminta buat dipanggil sebagai BTP ini ternyata adalah rekomendasi dari banyak pihak.
Meskipun Telah kerap memenuhi undangan ke Kementerian BUMN, posisi Ahok belum dijelaskan lebih rinci. Menteri BUMN Erick Thohir sendiri pun segan membeberkannya.
"Belum tahu nanti kita lihat. Aku nggak bisa komen," ungkapnya.
Tapi, dapat dikonfirmasi Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal menempati sektor BUMN yang strategis.[okezone.com]