Panas Jelang Perebutan Kursi Ketum Pan

Ridhmedia
08/12/19, 05:31 WIB

RIDHMEDIA - Jelang perebutan kursi ketua umum PAN, situasi internal partai berlambang matahari putih itu cukup memanas. Dua kubu yang mempunyai kekuatan, yakni dari petahana Ketum Zulkifli Hasan dan dari pihak Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais saling melempar serangan.

Ramai-ramai perebutan kursi Ketum ini berawal dari pernyataan salah satu pendiri PAN, Putra Jaya Husin yang berada di kubu Amien Rais. Ia mensinyalir adanya intervensi kepada DPD-DPD agar memilih Zulkifli kembali sebagai ketum.

Salah satu yang merasa mendapat intimidasi itu yaitu Djainuddin Damopolii yang adalah mantan Ketua DPD Kotamobagu, Sulut. Djainuddin mengaku diberhentikan dari posisinya secara sepihak pada September lalu sebab enggak sejalan dengan arahan Zulkifli. Ia menuding Zulkifli pernah mengundang seluruh DPW memberikan arahan terstruktur dari DPP ke pengurus wilayah buat mendukung kembali menjadi ketum.

Bahkan Djainuddin berkata ketua pengurus di wilayahnya, yaitu Sulawesi Utara, mengklaim seluruh DPD mendukung Zulhas. Djainuddin yang kala itu menjadi Ketua DPD Kotamobagu di wilayah tersebut enggak sepakat.

"Tapi beberapa DPD ada yang membuat ada yang enggak sehingga ini terlibat ada konspirasi yang membentuk secara terstruktur buat meminta DPD yang punya hak suara ini buat mendukung kembali ZH," tutur Djainuddin, Jumat (6/12).

"Kemudian di kami sulit sama tadi sebab terindikasi enggak sejalan, menjadi beberapa DPD yang enggak sejalan itu langsung di-Plt semua. Bersamaan saya itu 3 DPD (yang dicopot) dari total 15 DPD itu terjadi bulan September. Itu sepihak di-Plt kemudian enggak dibuka lagi ruang klarifikasi," tambahnya.

Zulkifli Hasan membantah pihaknya melakukan intervensi. Dukungan yang datang menurutnya, murni aspirasi dari banyak pengurus PAN daerah.

"Yang mendukung itu bukan saya, itu wilayah dong," ujar Zulkifli di acara Rakernas PAN di Hotel Millennium, Jl Fachrudin, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).

Ia juga menyangkal soal mengumpulkan para DPW agar mendukung dirinya. Ia menyebut memang ada DPW yang datang ke rumahnya, tetapi itu bukan atas arahan darinya melainkan mereka datang sebab ingin memberi dukungan.

"Semalem ada 400 dateng mengungkapkan dukungan. itu hak mereka, boleh," sebut Wakil Ketua MPR itu.

Amien Rais pun Telah buka-bukaan enggak mendukung Zulkifli maju lagi menjadi ketum. Persoalan tersebut dikenal dari beredarnya video saat Amien berbicara di depan sejumlah peserta Rakernas PAN.

Dalam video yang beredar itu, Amien Rais tampak berbicara di hadapan sejumlah kader PAN. Turut mendampingi Amien seperti Waketum PAN Hanafi Rais, Mulfachri Harahap yang disebut-sebut bakal maju sebagai caketum. tidak cuma itu juga ada pendiri PAN yang mensinyalir Zulkifli mengintervensi DPD-DPD PAN, Putra Jaya Husin.

Kepada kader PAN yang hadir, Amien meminta agar pernyataannya direkam dan diberikan kepada Zulkifli. Ia berharap Wakil Ketua MPR itu enggak menjadi petahana ketum.

"Saudara sekalian sebab itu, nanti ini direkam kasihkan Pak Zul ya," kata Amien dalam potongan video yang beredar itu.

Kader PAN yang hadir pun tampak tertawa dan sebagian ada yang bertepuk tangan. Amien menjelaskan alasannya kenapa meminta Zulkifli buat enggak maju di Kongres PAN nanti.

"Pak Zul sebaiknya Kamu jangan maju, berikan yang lain supaya ada perputaran," sebutnya.

Amien menyebut sebaiknya ketum PAN cuma berlaku buat satu periode, yakni 5 tahun saja. Dengan begitu ada giliran bagi kader PAN lain menjadi pemimpin partai berlambang matahari putih itu.

"Tidak boleh ada 'aku jagoan', jangan. Wong saya aja tidak berani kok. Semua tidak berani. Jadi setelah ini sebaiknya memang siapapun setelah 5 tahun cukup. Supaya yang lain dapat giliran," ucap Amien.

Potongan video yang beredar itu dibenarkan oleh Putra Jaya Husin. Menurutnya, pertemuan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, tempat sejumlah peserta Rakernas PAN menginap. Rakernas sendiri digelar hari ini di Hotel Millenium, Jl. Fachrudin, Jakarta Pusat.


Zulkifli Hasan enggak mau berkomentar saat dimintai tanggapan mengenai permintaan besannya itu. Namun loyalis Zulkifli, Yandri Susanto memberikan pembelaan.

Yandri berkata niat maju Zulkifli bukan atas keinginan pribadi, tapi didorong oleh pengurus provinsi hingga daerah. Yandri menghargai pendapat Amien Rais sebagai pendiri partai, tetapi ia enggak mengetahui apakah Zukifli bakal mengikuti saran Amien tersebut atau tidak.

"Sekali lagi Jika Bang Zul itu kan, bukan Bang Zul yang mau, dia didaulat oleh DPW dan DPD, yang sampai hari ini kan 30 DPW dan DPD-DPD nya," kata Yandri seusai Rakernas PAN.

"Tapi Jika Pak Amien menyampaikan itu (nggak mau pilih Zulkifli) ya hak Pak Amien, sebagai pendiri partai, sebagai ketua dewan kehormatan, tidak ada masalah tinggal titik temunya di mana, apakah saran Pak Amien diikuti Bang Zul kan saya tidak tahu, itu bisa ditanya Bang Zul," tambahnya.

Amien Rais juga sempat menyinggung arah kebijakan PAN yg dinilainya cuma buat kepentingan sesaat saat berpidato di Rakernas PAN. Secara eksplisit, ia mengkritik Zulkifli yang sempat mengungkapkan mendukung Presiden Joko Widodo tanpa syarat.

"Sayangnya, bisa menjadi termasuk PAN pikirannya 4-5 tahun mendatang. Dan yang saya betul-betul enggak mengerti ada tokoh PAN kok takut sama orang gitu loh. 'Aku dukung tanpa syarat', saudara sekalian saya menangis," beber Amien.

Kalau Nabi Muhammad kita dukung tanpa syarat, iya. Tapi Jika manusia seperti saya dan anda, masa tanpa syarat. Ini bakal saya perbincangkan nanti dalam sidang. Tapi sebab ini cuma sepintas saja, nanti saya mengajak bapak-ibu supaya kita enggak betul-betul, hidup cuma 70 tahun kemudian game. Yang kita bawa ke kubur cuma 2 lembar kain," sambungnya.

Amien pun mengungkap bakal mengambil perhitungan kepada pihak yang mengizinkan PAN ditunggangi oleh kepentingan sesaat. Ini ia sampaikan saat berbicara soal adanya kader PAN yang enggak sejati.

"Kader PAN Insyallah yang lebih kuat yang sejati itu. Tapi Jika cuma bakal ditunggangi sesaat, itu yang saya bakal mengambil perhitungan. Apa perhitungan itu? tentu tunggu tanggal mainnya," tegas Amien.

Tidak cuma pihak Amien yang melancarkan serangan. Pendukung Zulkifli, Bara Hasibuan berbicara soal sosok yang mendominasi PAN. Waketum PAN itu memang enggak menyebut nama Amien secara langsung, tetapi secara tersirat, Bara menyebut soal sosok itu bersama keluarganya yang menjadikan PAN sebagai kendaraan politik.

"Bagaimana kita membawa PAN lebih independen, enggak dipakai sebagai kendaraan politik atau kendaraan salah satu keluarga saja. Kalau itu enggak bisa dilakukan, maka PAN enggak bakal bisa berkembang, cuma stuck di perolehan suara 6-7 persen pada setiap pemilu. itu yaitu tantangan utama dari PAN," urai Bara.

 situasi internal partai berlambang matahari putih itu cukup memanas Panas Jelang Perebutan Kursi Ketum PANFoto: Bara Hasibuan. (Lamhot Aritonang/detikcom).

"Perbedaan pendapat itu juga memberikan challenge tantangan kepada peserta, apakah mereka juga bersikap independen. Dalam arti enggak selalu terus-menerus dipengaruhi oleh satu orang yang selalu selama ini mendominasi partai ini. Setiap keputusan yang diambil itu perlu selalu memperhitungkan apakah orang ini bisa menerima atau tidak. Dengan begitu, memang selalu selama ini ketum di bayang-bayangi oleh satu orang, enggak bisa berkembang," tambah Bara.

Bara lalu menyinggung soal cara sosok pendominasi ini di PAN. Bila ada kader yang enggak sesuai dengan keinginannya, mereka disebut bakal mendapat ganjaran politis. "Kalau kemauan orang itu enggak diikuti, kemudian bakal menimbulkan konsekuensi orang di partai ini bisa kehilangan jabatan dan sebagainya," katanya.

Ia lalu meminta kader PAN berani keluar dari tradisi yang disebutnya membuat partai enggak berkembang itu. Caranya yaitu memilih ketum yang berani bersikap independen. "Tetapi bagi saya yaitu kita perlu pemimpin partai ini ke depan ketua umum yang bisa melepaskan ketergantungan dari satu orang itu, satu keluarga," tegas Bara.

Salah satu loyalis Amien, Mulfachri Harahap menepis Bara. Ia menyebut Amien Rais dan keluarganya enggak mendominasi PAN. Ini mengingat posisi tertinggi di PAN enggak diisi oleh keluarga Amien Rais.

"Saya enggak melihat adanya dominasi dari keluarga Pak Amien di PAN. Misalnya ketua umum. Ketum bukan keluarga Pak Amien. Kemudian sekjen juga bukan keluarga Pak Amien, dan enggak pernah keluarga Pak Amien ada dalam posisi puncak seperti yang saya sebutkan tadi, baik sebagai ketum ataupun sekjen. Jadi menurut saya tuduhan itu enggak berdasar," sebut Mulfachri yang juga menjadi kandidat caketum PAN.

 situasi internal partai berlambang matahari putih itu cukup memanas Panas Jelang Perebutan Kursi Ketum PANFoto: Mulfachri Harahap. (Rifkianto Nugroho/detikcom).

Rakernas PAN sendiri sempat diwarnai ribut-ribut saat membahas soal lokasi dan waktu pelaksanaan Kongres PAN. Pihak panitia menyebut ribut-ribut terjadi sebab ada mispersepsi.

Saat ribut-ribut, Amien Rais turun tangan menenangkan para kader yang terlibat cekcok. Ia datang ke ruang sidang pleno, tempat terjadinya keributan, bersama Zulkifli Hasan. Amien meminta peserta menjaga situasi agar tetap kondusif.

"Jadi mari kita istigfar tiga kali. Astagfirullahaladzim. Sekarang duduk kembali. Saling bermaafan kita mulai sidang sejernih bisa menjadi di antara saudara sesama partai. Setuju? Duduk," tutur Amien.

Sidang Pleno lalu dilanjutkan dan dipimpin langsung oleh Zulkifli. "Yang bukan peserta silahkan keluar. Yang pimpin sidang langsung saya Zulkifli Hasan, Ketua Umum. Yang enggak berkepentingan tolong di luar," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Setelah sidang diambil alih, situasi Rakernas PAN yang sempat ricuh pun mereda. PAN berhasil memutuskan Kongres paling lambat digelar pada Maret 2020. Kemudian ada 9 wilayah yang menjadi kandidat lokasi forum pemilihan ketum PAN itu, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Papua.[dtk]
Komentar

Tampilkan

Terkini