RIDHMEDIA - Pemerintah berencana kembali mengimpor sapi bakalan, daging sapi, dan kerbau untuk konsumen rumah tangga hingga industri. Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 600 ribu ton per tahun.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, sapi bakalan yang akan diimpor sebanyak 550 ribu ekor. Sapi bakalan adalah sapi hidup yang bakal digemukkan terlebih dulu usai tiba di dalam negeri agar bobotnya naik.
"Sementara untuk rencana impor kerbau (beku) 60 ribu ton," kata Agung di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/12).
Selain itu, pemerintah juga berencana impor daging sapi dan daging kerbau untuk industri 129 ribu ton. Untuk impor daging kerbau beku biasanya diberikan pada Perum Bulog.
Agung mengatakan, soal impor tersebut sudah diputuskan. Namun belum ditetapkan kapan impor akan direalisasikan dan siapa yang ditugaskan untuk mengimpor.
Sementara negara tujuan impor juga masih dicari. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, impor kedua daging tersebut umumnya berasal dari Brasil dan Australia.
"Masih (dari Brasil), kemarin kan terlalu kecil (pasokannya). Tapi (kuota) belum ditentukan, lihat harganya dulu, apakah regulasi perlu berubah atau tidak," ucapnya.
Kuota impor daging kerbau beku dari Brasil tahun ini terlalu kecil karena ada keterlambatan pengiriman. Menurut Agung, keputusan pengimpor dan kuotanya kemungkinan ditentukan dalam rapat koordinasi tahun depan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengamini pemerintah bakal buka keran impor daging lagi tahun depan. Tapi, keputusan finalnya ditetapkan minggu depan.
Sementara Kepala Bulog Budi Waseso mengaku belum mendapat penugasan. "Enggak ada yang bahas itu tadi. Tadi bahasnya penyerapan beras Bulog," kata dia. [kpr]
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, sapi bakalan yang akan diimpor sebanyak 550 ribu ekor. Sapi bakalan adalah sapi hidup yang bakal digemukkan terlebih dulu usai tiba di dalam negeri agar bobotnya naik.
"Sementara untuk rencana impor kerbau (beku) 60 ribu ton," kata Agung di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/12).
Selain itu, pemerintah juga berencana impor daging sapi dan daging kerbau untuk industri 129 ribu ton. Untuk impor daging kerbau beku biasanya diberikan pada Perum Bulog.
Agung mengatakan, soal impor tersebut sudah diputuskan. Namun belum ditetapkan kapan impor akan direalisasikan dan siapa yang ditugaskan untuk mengimpor.
Sementara negara tujuan impor juga masih dicari. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, impor kedua daging tersebut umumnya berasal dari Brasil dan Australia.
"Masih (dari Brasil), kemarin kan terlalu kecil (pasokannya). Tapi (kuota) belum ditentukan, lihat harganya dulu, apakah regulasi perlu berubah atau tidak," ucapnya.
Kuota impor daging kerbau beku dari Brasil tahun ini terlalu kecil karena ada keterlambatan pengiriman. Menurut Agung, keputusan pengimpor dan kuotanya kemungkinan ditentukan dalam rapat koordinasi tahun depan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengamini pemerintah bakal buka keran impor daging lagi tahun depan. Tapi, keputusan finalnya ditetapkan minggu depan.
Sementara Kepala Bulog Budi Waseso mengaku belum mendapat penugasan. "Enggak ada yang bahas itu tadi. Tadi bahasnya penyerapan beras Bulog," kata dia. [kpr]