RIDHMEDIA - Bandara Singkawang di Pontianak dan Bandara Sam Ratulangi di Manado akan dilelang pada awal tahun depan.
Pemerintah menawarkan kedua bandara tersebut kepada investor melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU. Hal itu dikatakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Jadi Sam Ratulangi dan Singkawang kami akan buka investasi kerja sama pada 2020," ujar Budi Karya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (26/12).
Bandara Sam Ratulangi diproyeksikan membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk prakualifikasi. Pengembangan bandara ini dinilai akan menarik minat investor lantaran kapasitasnya telah mencapai empat juta penumpang.
Untuk pengembangan Bandara Sam Ratulangi membutuhkan investasi mencapai Rp 3 triliun. sedangkan Bandara Singkawang mencapai Rp 4 triliun.
Selain dua bandara tersebut, pemerintah juga telah membuka tahap prakualifikasi proyek pengembangan Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Bandara Kualanamu telah memiliki kapasitas mencapai 10 juta penumpang, sehingga diyakini bisa menarik perhatia investor.
"Karena sekarang ini sudah hampir 10 juta. Jadi itu sangat menarik sekali, kami ingin turis dari Timur Tengah, India itu ingin masuk Kualanamu," ungkap Budi.
Pengembangan Bandara Kualanamu diproyeksikan membutuhkan investasi mencapai Rp 4,3 triliun, terdiri dari biaya pembangunan bandara Rp 1,7 triliun dan operasional bandara Rp 2,6 triliun dengan masa konsesi 36 tahun.
Sebelumnya, pemerintah juga telah melelang Bandara Komodo. Pemerintah telah memilih investor yang akan mengembangkan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yaitu PT Cardig Aero Service Tbk (CAS) dan Changi Airports International Pte Ltd. Pengelolaan bandara tersebut melalui skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU). [rmo]
Pemerintah menawarkan kedua bandara tersebut kepada investor melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU. Hal itu dikatakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Jadi Sam Ratulangi dan Singkawang kami akan buka investasi kerja sama pada 2020," ujar Budi Karya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (26/12).
Bandara Sam Ratulangi diproyeksikan membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk prakualifikasi. Pengembangan bandara ini dinilai akan menarik minat investor lantaran kapasitasnya telah mencapai empat juta penumpang.
Untuk pengembangan Bandara Sam Ratulangi membutuhkan investasi mencapai Rp 3 triliun. sedangkan Bandara Singkawang mencapai Rp 4 triliun.
Selain dua bandara tersebut, pemerintah juga telah membuka tahap prakualifikasi proyek pengembangan Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Bandara Kualanamu telah memiliki kapasitas mencapai 10 juta penumpang, sehingga diyakini bisa menarik perhatia investor.
"Karena sekarang ini sudah hampir 10 juta. Jadi itu sangat menarik sekali, kami ingin turis dari Timur Tengah, India itu ingin masuk Kualanamu," ungkap Budi.
Pengembangan Bandara Kualanamu diproyeksikan membutuhkan investasi mencapai Rp 4,3 triliun, terdiri dari biaya pembangunan bandara Rp 1,7 triliun dan operasional bandara Rp 2,6 triliun dengan masa konsesi 36 tahun.
Sebelumnya, pemerintah juga telah melelang Bandara Komodo. Pemerintah telah memilih investor yang akan mengembangkan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yaitu PT Cardig Aero Service Tbk (CAS) dan Changi Airports International Pte Ltd. Pengelolaan bandara tersebut melalui skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU). [rmo]