Ridhmedia - Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Komisoner KPU Wahyu Setiawan menambah daftar panjang pimpinan KPU yang pernah tersangkut korupsi.
Penangkapan Wahyu yang terjadi pada Rabu kemarin (8/1) turut dikomentari pengamat politik dari Universitas Syarif Hidayatullah UIN Jakarta Adi Prayitno.
Adi menyebut, Komisioner KPU yang selama ini dianggap bersih atau diibaratkannya sebagai “manusia setengah dewa" berubah menjadi momok yang memalukan.
"Ini jelas sangat memalukan di tengah upaya negara bersih-bersih lembaga politik dari koruptor. Malah komisioner KPU yang isinya “manusia setengah dewa” kena OTT. Ironis sekali," ucap Adi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/1).
Selain itu, Adi juga mengatakan bahwa keraguan masyarakat mengenai integritas petinggi KPU seperti mendapat jawaban saat KPK mencokok Wahyu.
"Penangkapan wahyu menjadi penegas bahwa penyelenggara KPU suka main mata urusan politik praktis," sambungnya.
Lebih lanjut, Adi menyebut kalau kejadian ini juga menjadi momen pemebelajaran bagi seluruh anggota KPU yang masih bertugas.
"OTT Wahyu menjadi penyadar oknum penyelenggara pemilu untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka adalah manusia pilihan, suci, bebas dari praktik korupsi," Adi menambahkan. [rml]