Kisah Nabi Hud Alaihi Salam

Ridhmedia
05/02/13, 18:27 WIB


Nabi Hud as, diperkirakan hidup pada tahun 2450-2320 SM. Kaum yang ia dakwahi disebut dengan Kaum 'Ad yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman. Nama ia disebutkan sebanyak 7 kali dalam Al-Quran. Dan diriwayatkan ia wafat di Timur Hadhramaut, Yaman. Nabi hud as. Mengajak kaumnya (kaum ‘Ad) untuk menyembah Allah saja dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala untuk menghindari siksa pada hari kiamat.

 Kaum yang ia dakwahi disebut dengan Kaum  Kisah Nabi Hud Alaihi Salam

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kau tidak bertakwa kepada-Nya?" ? (QS. Al-A’raaf: 65)

Kaum Ad beranggapan bahwa berhala-berhala merupakan sekutu Allah dan mereka sanggup memberi syafaat di sisi Allah, maka berkatalah Hud kepada mereka. Kalian berdusta dalam menyekutukan Allah, sebab tidaklah ada yang patut disembah kecuali Allah :

 Kaum yang ia dakwahi disebut dengan Kaum  Kisah Nabi Hud Alaihi Salam

Dan kepada kaum Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (QS. Hud : 50)

Kaum ‘Ad menghina dan menganggap Hud sinting, dungu dan berdusta, tapi Hud menyangkal sifat-sifat ini seraya berkata kepada mereka, bahwa dia ialah utusan dari Allah (Tuhan sekalian alam), dan tidak menghendaki dari mereka kecuali nasehat. Hud meneruskan seruannya kepada kaumnya, mensyukuri kenikmatan-kenikmatan yang mereka peroleh bukan untuk mengingkari-Nya. Tidakkah kalian ingat, Allah telah mengakibatkan mu mewarisi bumi sehabis lenyapnya kaum Nuh as. Yang di binasakan Allah sebab dosa-dosa mereka.

Kenikmatan itu mengehendaki kau beriman kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya dan mengingat keutamaan Allah atasmu, mudah-mudahan kau beruntung dengan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tapi kaum Hud tidak menawarkan rasa syukur mereka karam dalam syahwat-syahwat dan kesombongan di bumi. Maka berkatalah Hud kepada mereka : “Mengapa kau mendirikan bangunan-bangunan yang tinggi untuk membanggakan diri, dan membangun istana-istana yang megah untuk menawarkan orang-orang yang mengharapkan kekekalan di bumi, dan berbuat aniaya menyerupai penguasa yang lalim dan sombong.

Apakah kau mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kau menciptakan benteng-benteng dengan maksud supaya kau baka (di dunia)? Dan apabila kau menyiksa, maka kau menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kau ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak, an kebun-kebun dan mata air, bekerjsama saya takut kau akan ditimpa adzab hari yang besar". (QS. Asy Syu’araa : 128-135)

Mereka menjawab: "Adalah sama saja bagi kami, apakah kau memberi pesan yang tersirat atau tidak memberi nasihat, (agama kami) ini tidak lain hanyalah adab kebiasaan orang dahulu, dan kami sekali-kali tidak akan di "adzab". Maka mereka mendustakan Hud, kemudian Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.". (QS. Asy Syu’araa : 135-139)

Hujan bertahan pada kaum Hud selama tiga tahun dan pada masa-masa itu Hud selalu menasehati kaumnya dan berkata kepada mereka, Berdoalah kepada penciptamu semoga mengampuni dosa-dosa kalian yang lampau, kemudian kembalilah bertobat kepada-Nya, bekerjsama kalau kau lakukan itu maka Allah akan menurunkan hujan bagimu terus menerus, dan harta bendamu menjadi banyak, sebagaimana Dia (Allah) menambahi kau kekuatan disamping kekuatanmu sendiri, dan janganlah kau berpaling dari ajakanku dengan tetap berada dalam kekafiran dan berbuat dosa. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, pasti Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kau berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud : 52).

Setelah bertahan hujan selama tiga tahun, datanglah perintah Allah SWT untuk menurunkan siksa atas kaum Hud sebab mereka mengingkari risalah nabi mereka dan terus menerus dalam kekafiran dan kesombongan. Kemudian Allah menyelamatkan Hud dan orang-orang beriman dari siksaan itu dan membinasakan kaum yang berbuat kejahatan. Nabi Hud dan pengikutnya menyelamatkan diri menuju Makkah dan menetap disana hingga ia wafat.

Ada pun peristiwa yang diturunkan kepada kaum ‘Ad berupa angin puting-beliung yang terus menerus selama tujuh malam delapan hari, sehingga binasalah mereka dan bertebaran mayat-mayat mereka di bumi menyerupai batang kurma yang tercabut dari akarnya dan binasalah mereka semua, tidak ada satupun yang hidup diantara mereka kecuali rumah-rumah mereka.

Allah berfirman
“Adapun kaum Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat hambar lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kau lihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seolah-olah mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kau tidak melihat seorang pun yang tinggal di antara mereka”. (QS. Al-Haqqah : 6 – 8)






Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+