Maryam Referensi Bagi Muslimah

Ridhmedia
16/05/15, 13:19 WIB





Maryam yaitu perempuan terbaik sepanjang masa. Wanita terbaik dalam kurun sejarah wanita, dari Hawa sampai kelak yang terakhir, entah siapa. Banyak kaum hawa mencari idola dan suri teladan. Namun mereka tidak tahu siapa kiranya yang pantas diteladani. Yang lain, ada yang punya idola, tapi terkadang hanya latah dan salah langkah. Apakah perempuan muslimah tahu ihwal Maryam? Tahukah perempuan muslimah bahwa Allah telah memujinya sebagai perempuan dalam peradaban manusia? Allah ﷻ berifman,

وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, bekerjsama Allah telah menentukan kamu, mensucikan kau dan melebihkan kau atas segala perempuan di dunia (yang semasa dengan kamu).” (QS. Ali Imran: 42).

Dialah pemuka kaum perempuan di surga. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ

“Pemuka perempuan andal nirwana ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah ﷺ, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah.” (HR. Hakim 4853).

Maryam, ayahnya yaitu Imran, pria shaleh dari Bani Israil. Ibunya yaitu perempuan shalehah yang telah menyerahkan putrinya yang masih dalam kandungan untuk berkhdimat kepada Allah.

إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

(Ingatlah), ketika isteri ´Imran berkata: “Ya Tuhanku, bekerjsama saya menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Ali Imran: 35).

Dan putranya yaitu seorang rasul dari kalangan ulul azmi, Isa bin Maryam ﷺ.

Masa Kecilnya

Imran ayah Maryam wafat dikala anaknya ini masih dalam kandungan ibunya. Atau ia wafat bersamaan dengan kelahiran putrinya (Fabihudahum Iqtadih oleh Syaikh Utsman al-Khomis, Hal: 442). Ibu Maryam berdoa semoga anaknya tidak diganggu oleh setan. Sehingga dikala Maryam dilahirkan, setan tidak diperkenankan untuk mengganggunya. Nabi ﷺ bersabda,

مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ، غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا » ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ: {وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ }

“Setiap anak insan niscaya diganggu setan ketika dia dilahirkan, sehingga dia teriak menangis, alasannya yaitu disentuh setan. Kecuali Maryam dan putranya.” (HR. Bukhari 4548 dan Muslim 2366).

Lahirlah Maryam dalam keadaan yatim. Namun alasannya yaitu keberkahan dari keshalehan kedua orang tuanya, banyak andal ibadah di Baitul Maqdis yang hendak mengasuhnya. Kemudian Rasulullah Zakariya yang menjadi pengasuh Maryam. Karena kedekatan hubungan famili.

Wanita Shalehah Yang Menjauhi Gangguan Laki-Laki

Allah memuji Maryam dengan perempuan yang benar. Allah Ta’ala berfirman,

مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ

“Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang bekerjsama telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar…” (QS. Al-Maidah: 75).

Maryam sangat menjaga kesucian dirinya. Ia tidak sembarangan berdekatan dengan pria yang bukan mahramnya. Ia tidak menarik hati pria dan juga menjauhi godaan mereka. Apakah perempuan terpengaruhi dengan laki-laki? Ya, alasannya yaitu secara naluri, perempuan pun mempunyai ketertarikan kepada laki-laki. Dan perempuan yang baik yaitu yang menjaga diri untuk menciptakan pria terpengaruhi dan menjaga diri dari godaan laki-laki.

Pernah suatu ketika Jibril tiba kepada Maryam. Datang dalam fisik pria yang sempurna. Namun Maryam tetap menjaga dirinya. Allah Ta’ala berfirman,

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا. قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا

“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; kemudian Kami mengutus ruh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia berkembang menjadi di hadapannya (dalam bentuk) insan yang sempurna. Maryam berkata: “Sesungguhnya saya berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, kalau kau seorang yang bertakwa”. (QS. Maryam: 17-18).

Melihat pria yang sangat tepat ketampanannya, Maryam tidak terkecoh dengan merendahkan dirinya mencoba menarik perhatian pria tersebut. Ia malah berlindung kepada Allah dan meminta pria tersebut menjauh. Hingga alhasil Jibril mengatakan,

قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا

Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya saya ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak pria yang suci”. (QS. Maryam: 19).

Barulah Maryam tahu bahwa pria tersebut tidak bermaksud menarik hati dan mengganggunya. Dan ia juga bisa menjaga diri darinya. Ternyata ia yaitu malaikat yang Allah utus untuk menemuinya.

Pelajaran:

Hendaknya perempuan muslimah menjadikan Maryam sebagai salah satu teladannya. Janganlah menjadikan orang-orang yang di bawah dia sebagai teladan. Apalagi dari kalangan non Islam. Agama kita yang mulia banyak melahirkan sosok-sosok perempuan tangguh. Mereka hebat dalam menjalani kehidupan dunia, mempunyai harapan tinggi di akhirat, dan taat kepada Rabb mereka, Allah ﷻ.

Sudah seharusnya perempuan muslimah menjaga diri dari laki-laki. Karena itulah kemuliaan. Jangan tertipu dengan ungkapan bahwa kehebatan perempuan itu alasannya yaitu bisa menaklukkan pria dengan rayuan. Parameter perempuan muslimah bukanlah Cleopatra yang bisa menaklukkan para pembesar dunia dengan tipu dayanya.

Contohlah Maryam. Terutama di zaman interaksi pria dan perempuan hampir tak ada batas. Maryam yang sudah Allah sebut eksklusif sebagai perempuan yang terpilih, perempuan baik-baik, perempuan yang disucikan, namun masih enggan berdekatan dengan pria alasannya yaitu takut tergoda. Ia takut kalau berdekatannya dengan pria akan menimbulkan sesuatu yang Allah haramkan.

Lalu bagaimana dengan perempuan muslimah sekarang? Wanita muslimah dikala ini, bukanlah termasuk yang disucikan oleh Allah. Semestinya lebih bakir menjaga diri mereka. Wahai saudara muslimah, mintalah taufik dan dukungan kepada Allah. Mintalah kepada-Nya penjagaan. Penjagaan kesucian diri dan kehormatan sebagai seorang muslimah.

Daftar Pustaka:
– al-Khomis, Utsmani bin Muhammad. 2010. Fabihudahum Iqtadih. Kuwait: Dar al-Ilaf.
– Sayyidatu an-Nisa ‘alal Ithlaq: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=18203

Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com
Komentar

Tampilkan

Terkini