Beberapa bulan terakhir, Youtuber di internet -- khususnya Youtuber pemula -- yang ingin chanelnya diterima Google AdSense terbilang amat sulit. Syarat monetisasi chanel Youtube semoga mendapat rupiah amat berat. Mereka harus mendapat 1.000 subscriber dan penayangan selama 4.000 jam dalam setahun.
Syarat mutlak dari Google Adsense gres diberlakukan pertengahan Februari lalu. Banyak Youtuber tercengang mendapat pengumuman ini. Bukan hanya bagi pemula, bagi Youtuber yang sudah diterima AdSense pun terkena dampaknya jikalau tidak mengikuti syarat Monetisasi Youtube terbaru ini.
Kebijakan gres AdSense untuk Youtube menjadi perbincangan ramai di beberapa forum. Banyak Youtuber mengeluhkan syarat dan ketentuan ini. Sampai-sampai para Youtuber bertukar subcriber dan menonton chanel anggota lembaga demi mengejar syarat monetisasi.
Masalahnya, dikala kita diminta men-subcribe chanel yang kurang diminati malah justru menggangu. Email kita akan penuh dengan pemberitahuan gres dari chanel yang kita subscribe. Apalagi jikalau email itu yakni email utama milik kita.
Jika kita sedang berada di forum atau grup online. Akan banyak betebaran link-link Youtube di thread-thread gres semoga kita mengunjungi tautan tersebut. Lebih lagi jikalau kita diminta menjadi subcribernya dan diminta menonton videonya itu minimal 1 menit.
Berapa banyak kuota yang kita butuhkan untuk membantu Youtuber lain semoga terpenuhi syarat monetisasinya? Berapa usang waktu yang terbuang dikala menonton video yang tidak begitu kita minati?
Saya tidak menyalahkan atau memandang sinis kawan-kawan Youtuber. Hanya saja saya berpikir bahwa dengan cara bertukar subscribe dan meminta untuk menonton videonya yakni cara yang "dipaksakan". Malah resiko ditinggalkan subcriber lebih besar sebab merasa risih dengan videonya ini. Kawan blogger boleh baiklah atau tidak dengan pendapat saya ini.
Lantas menyerupai apa dan bagaimana semoga cepat dimonetisasi akun Youtube-nya?
Jika pertanyaan ini muncul di benak kawan di sini, maka saya akan mengajukan balik pertanyaan lain sebelum saya menjawabnya. Pertanyaanya: "Apa Anda ingin Cepat kaya dari Youtube?"
Jika balasan Anda "Iya, saya ingin cepat kaya dari Youtube", maka sadarilah bahwa Anda tergolong orang yang ambisius yang kurang mengenali diri Anda. Kenapa? Karena Anda akan melaksanakan cara apa saja semoga cepat kaya. Masih mending caranya halal, tapi kalau tidak? Harta yang kita makan akan jadi darah dan daging sebagai bukti dosa-dosa yang dilakukan.
Kita jangan terlalu melihat ke atas kita. Dalam persoalan ini jangan melihat Youtuber sukses yang sudah kaya. Sebab kita tidak tahu sudah berapa usang mereka menjadi Youtuber. Bagaimana usaha mereka. Maka lihatlah sisi ke bawah Youtuber sukses itu.
Barangkali kita sering menonton atau membaca Youtuber yang berpenghasilan tinggi, baik dari kalangan artis atau orang biasa, kemudian menjadi topik informasi nasional maupun diulas secara masif di media-media? Seandainya kita mengikuti jejak mereka pun kita masih ada faktor 'x' yang belum kita punyai dari mereka.
Seandainya Anda setuju, beberapa faktor yang menciptakan Youtuber sekses itu saya rangkum sebagai berikut:
1. Lakukan dengan Hati
Banyak Youtuber pemula, termasuk saya, menjadi Youtuber itu sebab ingin dikenal atau ingin mendapat uang dari Youtube. Al hasil video pun dibentuk asal-asalan. Tema chanel video pun acak-acakan dan entah chanel apaan isinya.
Menjadi Youtuber sejati akan melakukannya dengan hati. Ia akan bertanya-tanya sebelum menguploadnya. Apa videonya akan menunjukkan manfaat bagi penontonnya? Apa videonya sesuai chanel yang ia bangun?
Semisal chanel tutorial kecantikan, sebut saja begitu. Youtubernya akan membagikan tips-tipsnya semoga terlihat cantik. Saya yakin si pengupload melakukannya dengan hati sebab ia bahagia melaksanakan itu hingga memvideokannya dan menguploadnya di Youtube. Jika hasil video tutorialnya memang bagus, tentu akan banyak pengunjung yang ingin mengikuti tutorialnya. Bahkan menjadi subcribernya secara sukarela yakni sebuah kepastian sebab merasa puas.
Percayalah, jikalau kita melakukannya dengan hati, maka kita tidak akan dibebani dengan syarat-syarat monetisasi youtube. Kita akan bahagia melakukannya. Diterima menjadi kawan AdSense yakni bonus, anggaplah begitu.
Berbeda dengan yang melakukannya tidak dengan hati. Mereka akan mencari materi video yang berpotensi viral, bersusah payah mencari judul yang berpotensi spekulatif atau penonton ingin melihatnya, apalagi malah mengupload video ulang sebab melihat video-video tersebut banyak ditonton.
Saya sebut saja contohnya. Anda pernah mencari video ihwal program TV "Karma"? Jika iya, maka akan ada banyak pengupload yang bermunculan di sana dengan video yang sama. Hanya berbeda judulnya saja atau bahkan deskripsinya yang menciptakan Anda ingin menontonnya. Padahal video tersebut sudah pernah Anda tonton di chanel Youtube yang lain. Seandainya begini, berdasarkan Anda mereka melakukannya dengan hati atau tidak?
2. Menyampaikan Ide atau Materi yang Kita Kuasai atau Nilai Lebih dari Kita
Saya percaya bahwa setiap orang itu mempunyai keahlian yang berbeda. Bertanyalah apa yang bekerjsama apa yang paling kita kuasai kemudian bagaimana caranya semoga orang lain juga menguasainya.
Maksudnya begini, jikalau Anda andal berdagang buatlah video ihwal berdagang dengan cara Anda.
Saya pernah melihat video ihwal seorang dropshiper. Videonya sederhana berdasarkan saya. Tapi ia andal dalam bidang dropshiper. Ia memberikan gagasannya dan cara-caranya menjadi dropshiper. Sampai-sampai videonya ini dibagikan beberapa ribu kali di media sosial.
Anda pun niscaya pernah mencari video tutorial di Youtube, bukan? Artinya pemilik chanel tersebut memang andal dalam tutorial tersebut. Meski tidak mutlak juga bahwa youtuber tersebut memang ahli. Tapi setidaknya, dengan menonton salah satu videonya ada orang yang membutuhkan tutorialnya, bukan?
Jika kita masih gundah apa yang kita bekerjsama kuasai, cobalah tanyakan apa nilai lebih dari kita. Jika Anda mempunyai nilai lebih menyerupai Anda sanggup menghibur teman-teman Anda, Silakan Anda buat video ihwal nilai lebih dari Anda tersebut. Contohnya banyak. Sebut saja Ria Ricis. Dia selebgram yang mempunyai kelebihan sanggup menghibur followernya dengan kelucu-lucuan yang ia buat. Raditya Dika menyajikan komedi dari materi stand up. Itu yakni pola dari nilai lebih yang kita miliki.
3. Serius Menekuni Youtube dan Tujuannya
Hampir Youtuber sukses itu sebab memang serius menekuninya. Bukan hampir lagi, malah. Sebagian besar memang mereka fokus. Artinya mereka tidak setengah-setengah dalam menciptakan video. Mereka tidak segan-segan membentuk tim dalam pembuatan videonya.
Misalnya Chanel Cumi-cumi. Chanel ini fokus pada berita-berita gosip dan seputar informasi selebritis tanah air. Chanel ini berada dibawah naungan Indigo Production yang notabene-nya mempunyai banyak karyawan. Chanel ini memang berisikan awak media.
Lain hal dengan Youtuber perorangan. Contohnya Ria Ricis, Keluarga Halilintar, dan beberapa lainnya. Mereka mengambil tema video yang menghibur masyarakat. Video hiburan tersebut dikemas dan disajikan dengan cara yang berbeda sehingga banyak yang suka.
Dari beberapa Youtuber di atas, ada satu persamaan yang besar. Baik diproduksi oleh sebuah tim maupun perorangan. Persamaan tersebut yakni mereka serius menciptakan konten.
4. Paham Tujuan kita Menjadi Youtuber
Dalam hidup, kita harus mempunyai sebuah visi dan misi. Begitu juga dengan Youtuber. Seorang Youtuber harus mempunyai visi dan misi yang terang dalam mengurusi chanel Youtube-nya.
Chanel cumi-cumi mempunyai tujuan menyajikan berita-berita seputar selebritis, gosip, dan hiburan lainnya. Chanel Ria Ricis bertujuan menghibur dengan video-video lucu miliknya. Chanel Raditya Dika bertujuan untuk menghibur dengan memuat video komedi uniknya. Itulah beberapa chanel Youtuber sukses dengan tujuan yang difokuskannya.
Bagimana jikalau Youtuber bertujuan untuk menghasilkan uang? Tidak salah sih ... sah-sah saja. Tapi kalau chanel yang kita buat tak bertujuan, kita akan sanggup apa dari penonton kita? Palingan ditinggalin, ya nggak? Hehehe ....
Simpulannya:
Membuat video Youtube semoga sanggup mendatangkan 1000 subcriber dan 4.000 jam penayangan bekerjsama bersumber dari diri Youtuber masing-masing. Bagaimana niatnya menjadi seorang Youtuber. nilai lebih atau apa yang kita kuasai untuk disampaikan pada penonton, bagaimana keseriusannya, bagaimana tujuan kita menjadi Youtuber. Semuanya akan berbalik kepada Youtuber itu sendiri.