Kota Jakarta Lebih Cerdas, Bagaimana Wujudnya?

Ridhmedia
16/09/19, 14:00 WIB

[] Di Jakarta nanti, kau tak dapat nyelonong naik motor di trotoar. Sebab akan ada CCTV yang memonitor dan tilang akan dikirimkan ke rumah. Nanti kau akan dapat bayar PBB lebih praktis lewat aplikasi, kayak kini kita sudah praktis beli pulsa. Jika kau pengusaha UMKM, dan punya produk bagus, kau akan dapat menjual ke pasar global. Semua itu dimungkinkan sebab Pemprov DKI telah menandatangani kerja sama dengan 8 perusahaan rintisan (start up) dan e commerce raksasa.

Ke 8 perusahaan itu yakni Nodeflux, Botika, Duit Hape, Gojek, Grab, Shopee, Buka Lapak dan Tokopedia. Para unicorns itu tertarik berkolaborasi mewujudkan Kota Jakarta lebih Cerdas. Di Indonesia, gres Pemprov DKI Jakarta lho yang dapat mendudukkan mereka dalam satu meja berkolaborasi bersama membangun kota.

Nodeflux akan menyebarkan aplikasi berbasis artificial inteligent untuk memantau pelanggaran parkir, melawan arah, pembuangan sampah sembarangan, pemantauan banjir dll. Botika akan menyebarkan aplikasi Javira untuk memudahkan layanan pengaduan dan seruan informasi.


Bantuan sosial pemerintah akan dimudahkan dengan pinjaman Duit Hape. Kita akan dimudahkan bayar PBB lewat aplikasi Bukalapak. Para pengusaha UMKM akan dibantu menjual produknya ke pasar global melalui Shopee dan Buka Lapak. Akan ada penyewaan dan parkir sepeda melalui kerja sama dengan Grab. Dan juga kegiatan dukungan integrasi transportasi publik serta dukungan UMKM bersama Gojek.

Bisa kita bayangkan, dengan berjalannya kegiatan kerja sama itu nanti, Jakarta akan menjadi kota modern yang lebih cerdas. Pemerintahan akan lebih transparan. Masyarakat akan lebih praktis mendapat informasi, meminta pinjaman dan dilayani. Penegakan aturan akan lebih efektif. Masyarakatpun mau tak mau jadi lebih disiplin mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

Bagainana menurutmu, keren tidak inisiasi kerja sama ini?

Kolaborasi antara Pemprov DKI dan perusahaan rintisan serta raksasa e commerce ini hanya dapat terwujud sebab gagasan mas Anies dalam mewujudkan Jakarta Kota 4.0. Dimana warga kota tak lagi dipandang sebagai obyek atau sebagai konsumen saja. Namun sebagai warga aktif yang ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan dan kesejahteraan kota. Pemprov DKI membuka diri kepada siapa saja yang mau dan punya ide, untuk bekerja sama mewujudkan Jakarta yang maju, yang senang warganya.

Hasilnya kita lihat. Keterbukaan Pemprov DKI itu disambut oleh para warga negara brilliant itu, yang bersedia membaktikan diri membangun kota. Yang sebagian besar juga berusia muda. Pendekatan pembangunan kota Jakarta yang kolaboratif ini terbukti mempercepat kemajuan kota. Karena ibarat kata mas Anies, bahwa Pemerintah bukanlah superman yang mengetahui segalanya. Pemerintah membutuhkan tangan-tangan terampil dan jiwa-jiwa kreatif yang mau bergotong royong membangun dan merawat kota kita.

Ditengah gosip kebakaran hutan dan banyak kabar jelek lainnya, masih ada optimisme muncul dari Jakarta. Mudah-mudahan semangat optimis ini menular ke kawasan lain. Jika Jakarta bisa, Indonesia mestinya juga bisa.

Oleh: Tatak Ujiati

***

"Kita sungguh bersyukur kemarin Pemprov DKI Jakarta menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 8 perusahaan teknologi, yaitu Nodeflux, Botika, DuitHape, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Gojek, di Balai Agung, Balai Kota," kata Gubernur Anies Baswedan di akun Instagramnya, Ahad (15/9/2019).

⁣"Melalui janji hari ini diperlukan menjadi titik awal kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan warga, khususnya perusahaan teknologi untuk mewujudkan Jakarta sebagai city 4.0, Collaborative City," lanjut Anies.

Komentar

Tampilkan

Terkini