Dalam hubungan asmara yang sehat, kedua belah pihak pasti saling membutuhkan satu sama lain atas nama cinta serta kesetiaan. Namun, kesetiaan kadang sulit dibedakan dengan ketergantungan. Bukan sedikit orang yang menganggap cinta sama dengan menggantungkan seluruh hidup serta kebahagiaan dirinya sendiri seutuhnya pada pasangan. Akibatnya, mereka merasa enggak bisa hidup tanpa pasangan mereka sendiri. Kira-kira, Kalian termasuk yang mana?
Ciri-ciri orang yang tulus mencintai
Kesetiaan serta ketulusan mencintai pasangan yakni fondasi dari hubungan yang sehat. Ikatan batin yang kuat antara kedua belah pihak pun diperlukan buat berkomitmen menjaga keutuhan hubungan.
Di sisi lain, kesetiaan berbakti pada pasangan enggak lantas membuat salah satu pihaknya menjadi merugi. Keduanya perlu sama-sama rela serta bisa berkorban demi kelanggengan hubungan, bukan demi salah satu pasangannya saja.
1. Memaklumi saat berbeda pendapat
Semua orang lahir serta dibesarkan dengan cara pandang yang berbeda. Maka, perbedaan pendapat antar pasangan pun masih terhitung wajar.
Nah, hubungan asmara Kalian berdua dapat dikatakan sehat jika Kalian serta pasangan tetap bisa saling menghargai satu sama lain walau sering berbeda pendapat.
Cinta yang tulus enggak bakal membuat Kalian memaksakan diri sendiri buat setuju mentah-mentah dengan satu pemikiran saja. Kalian bakal mencoba memahami jalan pikir pasangan sementara mempertimbangkan baik buruknya sambil membandingkannya dengan jalan pikir sendiri. Dari situ, Kalian berdua kemudian bisa terus berdiskusi buat menemukan jalan sedang yang terbaik.
Bukan lantas malah menjadi terbutakan serta sembarangan mengikuti apa kata pasangan, walau dalam hati terdalam Kalian tahu itu salah atau kurang tepat.
2. Membiarkan masing-masing punya dunia sendiri
Sebuah hubungan yang sehat memungkinkan masing-masing pihak tetap mempunyai hak pribadi serta kebebasannya sendiri. Ya, Kalian serta pasangan memang Telah sejak awal berkomitmen buat hidup bersama. Namun, komitmen tersebut bukan diartikan sebagai sebuah kekangan.
Kuncinya yakni apabila Kalian serta pasangan bisa saling memberi ruang buat satu sama lain. Dunia pasangan yakni hak serta tempat di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa Anda, begitupun sebaliknya.
Sederhananya begini: Kalian tahu apabila pasangan Kalian Telah mempunyai rutinitas, kebiasaan, serta lingkaran pertemanannya sendiri bisa menjadi jauh sebelum bertemu Anda, serta Kalian menghargai “kehidupan pribadi”nya itu. Pasalnya, Kalian pun juga demikian dengan aktivitas, hobi, serta segala aspek kehidupan pribadi anda yang lain.
Akan ada kalanya di mana pasangan butuh waktu sendiri buat menghabiskan waktu bersama teman dekat atau keluarganya, serta Kalian memakluminya. Bukan lantas menjadi memaksa mengekor agar bisa terus bersamanya.
Begitu pula sebaliknya saat Kalian yang diharuskan menghadiri sebuah acara. Hubungan asmara yang sehat enggak bakal membuat Kalian memaksanya buat ikut, atau kebalikannya, Kalian yang malah absen dari acara tersebut karna enggak ditemani pasangan.
3. Bukan takut jika perlu berpisah
Meski Kalian berdua sama-sama terikat dalam sebuah hubungan, Kalian tahu apabila Kalian yakni seorang individu mandiri yang berbeda dari si pasangan. Artinya, Kalian enggak merasa ragu, takut, apalagi sedih apabila perlu berpisah dengan pasangan, entah dari aspek jarak maupun waktu.
Sama halnya saat situasi terburuk membuat Kalian memertimbangkan perlu benar-benar memutuskan hubungan dengannya. Kalian enggak takut atau ragu buat mengakhiri hubungan serta kembali menjadi single, karna tahu apabila yang hubungan tersebut Telah enggak bisa diperbaiki lagi.
Di sini, Kalian masih dapat berpikir rasional apabila kadang ada hal yang enggak bisa dipaksakan. Apabila dipaksakan, Kalian menyadari apabila hubungan tersebut malah bakal menyakiti salah satu di antara berdua.
Ciri orang yang enggak bisa hidup tanpa pasangan
Menurut Journal of Mental Health Counseling, orang yang enggak bisa hidup tanpa pasangan mereka atas dasar “cinta buta” termasuk orang yang kodependen. Disadari atau tidak, mereka cenderung terobsesi buat menggantungkan hidupnya pada si pasangan sehingga justru mengorbankan dirinya sendiri. Berikut yakni ciri-ciri orang yang kodependen:
1. Selalu mengedepankan kepentingan pasangan
Orang yang enggak bisa hidup tanpa pasangan karna selalu bergantung padanya bakal mengorbankan segalanya tanpa pikir panjang. Mereka bahkan rela buat menomorsekiankan hidupnya sendiri demi si pasangan.
Misalnya, Kalian suka mendadak membatalkan acara dengan teman-teman demi menemani pacar nge-gym. Sementara bisa menjadi jika kondisinya dibalik, pasangan Kalian belum tentu berbuat hal yang sama buat Anda.
Kalian umumnya juga selalu setuju dengan apa yang pacar Kalian katakan. Sekali lagi, ini demi pasangan Anda.
2. Berharap pasangan juga bakal bergantung pada Anda
tidak hanya itu, orang yang kodependen juga bakal melakukan segalanya buat membuat pasangan mereka sangat bergantung pada mereka sendiri. Tujuan agar ia enggak bakal pernah bisa meninggalkan Anda.
Kalian yang ketergantungan dengan pasangan juga selalu mau bersama dirinya setiap saat. Apabila pasangan Kalian mau punya me-time sendiri, Kalian bakal terus mencari serta menghubunginya agar urusan tersebut cepat selesai.
3. Butuh pengakuan dari pasangan
Kalian juga bakal bergantung pada pengakuan dari pasangan. Misalnya, saat Kalian punya suatu prestasi, serta Kalian belum bangga jika belum mendapat pengakuan dari pasangan. Alhasil identitas Kalian bakal ditentukan oleh opini serta pengakuan pasangan. Dengan kata lain, Kalian bakal sulit menjadi diri sendiri serta ragu bakal kemampuan sendiri.
Bedanya cinta tulus dengan yang bergantung pada pasangan
Perbedaan jelas antara cinta yang benar tulus dengan cinta tergantung dari pasangan yakni bagaimana Kalian merancang ekspektasi serta setinggi apa Kalian menaruhnya paa pasangan.
Cinta yang benar-benar tulus tujuannya buat menuntun Kalian serta pasangan sama-sama berkembang buat menjadi manusia yang lebih baik, juga buat menuntaskan goal bersama. Dalam perjalannya, baik Kalian maupun pasangan bakal mencoba buat saling memahami serta enggak kehilangan jati diri masing-masing.
Sementara cinta yang sarat kodependensi cenderung berlandaskan obsesi serta posesif. Kalian terbutakan oleh harapan semu apabila hubungan tersebut dapat membuat Kalian merasa aman dengan mengorbankan diri sendiri. Kalian juga cenderung dihantui rasa takut apabila pasangan bakal meninggalkan Anda.
Semakin Kalian bergantung pada pasangan serta enggak bisa hidup tanpa dirinya, jati diri Kalian bakal makin tergerus habis. Alhasil, Kalian pun makin berisiko terjerumus dalam hubungan yang justru enggak sehat.