Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Jika Ingin Jantung Berdetak Lebih Lama

Ridhmedia
30/10/19, 10:44 WIB
freepik.com

Penyakit degeneratif seperti penyakit jantung mempunyai banyak faktor penyebabnya. Salah satunya adalah makanan.

Saat ini, hampir semua makanan olahan yang dijual di pasaran mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.
Untuk menjadi sehat tentunya kita hanya perlu memilih makanan yang lebih sehat dan sebisa mungkin membatasi atau menghindari beberapa jenis makanan berikut ini:

1. Makanan tinggi gula

Batas konsumsi gula maksimal dalam satu hari adalah 6 hingga 8 sendok makan. Lebih dari itu, gula akan tersimpan menjadi lemak dalam tubuh.

Lemak yang tertimbun terlalu banyak akan menyebabkan terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif mulai dari diabetes hingga penyakit jantung.

Kadar tinggi gula ini umumnya ada di makanan olahan, minuman kemasan dan jajanan populer. Contohnya antara lain soda, minuman kemasan, donat, cake dan banyak lagi.

Batasi konsumsi makanan tersebut dan ganti kebutuhan gula harian dengan konsumsi makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan.

2. Makanan tinggi lemak

Hindari makanan tinggi lemak seperti lemak trans dan lemak jenuh. Lemak jenis ini mempunyai daya rusak yang tinggi terhadap tubuh, terutama kesehatan sistem peredaran darah.

Lemak trans ini akan melepaskan kolesterol jahat di dalam pembuluh, menyebabkan sumbatan yang mampu memicu penyakit kardiovaskuler.

Makanan tinggi lemak ini umumnya terkandung di makanan-makanan siap saji, mulai dari pizza sampai gorengan. Sebisa mungkin hindari juga minyak goreng yang digunakan berkali-kali.

Sebab, selain mengandung lemak jahat, minyak yang dipakai berulang kali mengandung radikal bebas yang dapat memicu terjadinya kanker.

Sebagai gantinya, gunakan lemak yang baik, misalnya pada minyak zaitun, alpukat, tahu, kacang, minyak biji bunga matahari.

3. Makanan tinggi garam/natrium

Ambang batas asupan natrium harian tidak boleh lebih dari 2300 miligram atau setara dengan 1 sendok teh, sementara jumlah idealnya yaitu 1500 miligram perhari.

Kelebihan natrium dalam tubuh dapat memicu penyakit kardiovaskuler seperti gagal jantung, stroke dan penyakit jantung iskemia, serta penyakit pada ginjal dan saluran urin.

Makanan yang umumnya tinggi natrium adalah makanan kemasan dan makanan yang berpengawet. Untuk melihat kandungan natriumnya, lihatlah pada informasi gizi pada kemasannya.

Pada penyakit kardiovaskuler, awalnya natrium berlebih akan menyebabkan naiknya tekanan darah. Arteri mengalami tekanan ekstra, sementara untuk mengatasi tekanan tersebut, otot-otot kecil di dinding arteri menjadi lebih kuat dan menebal.

Tetapi, hal ini hanya membuat ruang di dalam arteri lebih kecil dan meningkatkan tekanan darah. Siklus meningkatnya tekanan darah terjadi secara perlahan dan berangsur dalam beberapa tahun.

Karena tekanan yang terlalu tinggi, pada akhirnya dapat menyebabkan arteri pecah atau menjadi terlalu sempit sehingga tersumbat seluruhnya.

Pada saat hal ini terjadi, organ-organ tubuh yang membutuhkan darah dari arteri menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan.

4. Makanan tinggi pengawet buatan

Maraknya industri makanan saat ini juga sebanding dengan jumlah pengawet makanan sintetis yang juga kian beragam jenis dan jumlahnya.

Dalam takaran yang tidak berlebih, zat ini tidak akan membahayakan tubuh. Tetapi jika bahan pengawet ini diasup tubuh secara terus menerus, efek buruknya akan bermanifestasi sebagai penyakit degeneratif.

Pengawet makanan ini mempunyai sifat aditif atau bisa menimbulkan efek kecanduan. Maka, untuk menjaga tubuh tetap sehat, batasi makanan berpengawet tersebut.

Sebagai gantinya, upayakan untuk lebih sering mengkonsumsi makanan segar atau yang langsung dimasak.



Itulah 4 jenis makanan yang perlu dihindari dan dibatasi. Kesehatan tidak jauh-jauh dari makanan, sebab makananlah yang membentuk tubuh kita.

Dengan menghindari makanan-makan tersebut, jantung bisa berdetak lebih lama dan tubuh bisa bekerja lebih produktif.
Komentar

Tampilkan

Terkini