Indonesia Persempit Gerak Kelompok Separatis Di Kancah Internasional

Ridhmedia
12/11/19, 22:15 WIB

Diplomasi mempertegas kedaulatan Republik Indonesia menjadi salah satu prioritas Menteri Luar Negeri (Menlu) dalam Rencana Kerja dan Program (RKP) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam rapat kerja (raker) perdana dengan Komisi I DPR.

tidak cuma menuntaskan persoalan batas negara, Kemlu juga bakal mempersempit ruang gerak kelompok separatisme di kancah internasional.

“Prioritas ketiga yaitu diplomasi kedaulatan dan kebangsaan. Keutuhan wilayah NKRI hal yang tak dapat ditawar. Ada beberapa hal yang bakal dilakukan dalam menjalankan prioritas ketiga,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam raker di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Retno memaparkan, pertama, penyelesaian batas negara bakal diintensifkan lewat perundingan. Ada beberapa prioritas ke depan yang bakal dirundingkan secara intensif oleh Kemlu. Antara lain, buat wilayah maritim, ZEE (zona ekonomi ekslusif) yang berbatasan dengan Vietnam dan Malaysia.

“Untuk segmen laut Sulawesi, landas kontinen dan juga ZEE dan juga dengan pulau buat landas kontinen dan juga ZEE,” katanya.

Kedua, dia melanjutkan, mengurangi ruang gerak kelompok separatis buat menggunakan bermacam forum internasional buat mengkampanyekan agenda separatisme. Melakukan penguatan identitas bangsa lewat kerja sama menyebarkan toleransi kemajemukan demokrasi sebagai identitas bangsa.

“Juga tentunya kerja sama yang terkait dengan counter terorism bakal kita perkuat,” ujar Retno.

Terakhir, Retno menjelaskan, pihaknya juga bakal meningkatkan kontribusi dan kepemimpinan Indonesia, baik di negara kawasan maupun di dunia.

Menurut dia, lima tahun ke depan adalah tahun yang bakal sangat sibuk bagi diplomasi Indonesia. Pada tahun 2020 Indonesia masih bakal duduk sebagai anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB.

Lalu 2020-2022 Indonesia bakal duduk sebagai anggota Dewan HAM PBB. Indonesia bakal menjadi ketua Global health and foreign policy, menyelenggarakan Halal Summit dan Indo Pasific Infrastructure and Connectivity Forum di 2020.

“Sementara buat tahun 2023 di dalam satu tahun Indonesia bakal menjadi ketua Asean dan sekaligus bakal menjadi ketua G-20. Jadi, buat tahun 2023 bakal diplomasi politik luar negeri Indonesia bakal cukup sibuk sebab kita menjadi ketua buat dua hal, yaitu ketua Asean dan G-20,” tuturnya. [sindonews.com]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+